Wisata Religi di Masjid Gunung Pujut Lombok
Masjid Gunung Pujut via lombokclick.com |
Pulau
Seribu Masjid pastinya sudah kamu ketahui bahwa itu adalah sebutan Lombok. Di
Pulau ini yang memiliki wisata alam berjibun ini, kamu juga bisa berwisata
religi. Salah satu wisata religi yang bisa kamu datangi adalah Masjid Gunung
Pujut. Masjid kuno ini merupakan masjid bersejarah dalam perkembangan Islam di
Lombok.
Ketika
kamu mengamati masjid unik ini, kamu akan merasa takjub. Masjid ini dibangun
oleh salah satu raja Kerajaan Pujut yaitu Pangeran Sange Pati pada tahun 1008
Masehi. Keunikan itu bisa kamu lihat langsung dengan mendatangi lokasi wisata
religi ini. Lokasi masjid ini berada di Desa Sengko, Kecamatan Pujut, Kabupaten
Lombok Tengah. Waktu perjalanan yang harus kamu tempuh sekitar 20 menit dari
Bandara Internasional Lombok.
Masjid
ini memiliki bangunan yang sangat unik, apalagi kalau kaum membandingkannya
dengan masjid-masjid lainnya. Ukuran masjid ini cukup munyil yaitu 8,6x8,6 m. Pagar babu dan
atap ilalang membuat masjid ini semakin menarik. Kamu akan melihat empat buah
tiang penyangga utama yang bertumpu pada batu alam yang disebut sendi. Fungsi
empat tiang ini adalah penahan atap yang paling tinggi. Terdapat juga 28 tiang
penyangga lainnya yang digunakan sebagai tempat menempelkan dinding bambu. Pondasi
masjid ini dari tanah liat dan lantai tingginya hanya 60 cm dari permukaan
tanah.
Memasuki
Masjid Gunung Pujut, kamu hanya bisa melewati satu pintu sebab masjid inihanya
memiliki satu pintu ini, kamu akan menemukan bedug yang dulunya digunakan
sebagai penanda waktu sholat bagi masyarakat sekitar. Kamu juga akan menemukan
mimbar tua yang digunakan oleh khatib saat khutbah.
Kamu
harus mengetahu terdapat filosofi dari atao masjid berumpang dari dua bahan alang-alang
dan atap tumpang pertama menjuntai ke bawah dan sangat rendah sehingga pintu
masuk masjid hanya setinggi orang membungkuk agar bisa masuk ke dalam tempat
sholat. Hal itu memiliki filosofi yaitu bahwa setiap orang yang ingin menghadap
menghadap kepada Allah (Tuhan) harus merendahkan diri dihadapan-Nya. Di puncak
atap ditutup dengan terakota yang disebut tepak atau pasu.
Masjid
kuno ini merupaka monumen mati karena sudah tidak digunakan sebagai sarana
ibadah. Ya, bangunan masjid memang tidak digunakan atau mati, tetapi sejarah
yang disampaikan dalam masjid itu tidak pernah mati sehingga Masjid ini populer
menjadi wisata religi di Lombok yang patut kamu datangi. Masjid ini merupakan
saksi Islam di Lombok, tempatnya juga unik karena dibangun di atas bukit atau
gunung. Hal itu karena masyarakat setempat percaya, bangunan yang benilai
sakral harus dibangun di tanah yang tinggi.