Berani Menantang Ombak di 2 Pantai Lombok Terbaik Untuk Surfing, Tidak?
Bagi
kamu yang suka surfing memang suka sekali mencari-cari info mengenai
pantai-pantai mana yang memiliki ombak yang menantang. Ombak yang menantang
yang pasti kamu cari pasti dilihat dari treck, ketinggian ombak, dan alur ombak
yang sulit dipahami, sehingga akan membuat jiwamu semakin tertantang. Ini nih,
dua pantai di Lombok yang akan menawarkan ombak yang menakjubkan dan istimewa
bagi kamu pencinta olahraga surfing.
1. Pantai Bangko-Bangko
Siapa
yang tidak tahu istimewanya ombak pantai bangko-bangko. Pantai ini sangat
terkenal oleh para wisatawan dan juga di kalangan peselancar dunia. Gila saja,
kalau tidak tahu. Soalnya, ombaknya itu menakjubkan. Panjangnya sampai mencapai
300 meter dan memilik ikatan ombak yang sangat sulit dipecah dan terpisah.
Tentu hal ini akan menyebabkan kamu gergetan untuk mencoba melakukan manuver
panjang dan beraturan di tempat ini.
Untuk
mendapatkan ombak di pantai ini cukup mudah dari bibir pantai. Kamu akan
menemukan tiga jenis ombak yaang dikategorikan berdasarkan asal dari ombak itu
bermula yaitu dari luar, dari dalam, dan tattp point. Pastinya kamu sangat
mengincar jenis ombak yang ketiga, bukan? Yap, karena kamu akan bisa bermanuver
ketika mendapatkan jenis ombak ketiga tersebut.
Pantai
ini memiliki julukan Desert Point. Lokasinya di Desa Sekotong sekitar 2 jam
dari Mataram. Terdapat warung, restauran, dan penyewaan papan surfing.
2. Pantai
Gerupuk
Pantai Gerupuk (c)balisurfing |
Bagi
para surfer Jepang dan Australia, ombak Pantai Gerupuk sudah sangat terkenal
kepopulerannya. Di pantai ini kamu akan mendapatkan ombak yang sangat
menantang. Untuk mendapatkan ombak itu, lebih baik kamu datang ketika tengah
hari dan juga sore hari. Untuk mendapatkan ombak tersebut kamu harus mengaksesnya
dengan perahu.
Pantai
Gerupuk ini kira-kira 40 menitan dari bandara Internasional Lombok. Jadi banyak
wisatawan yang datang ke ini karena aksesnya sangat mudah. Pantai Gerupuk
memiliki julukan yaitu Coral Point. Ini karena ombak yang dihasilkan. Para surfer
Jepang biasanya memilih bulan Oktober dan November untuk bulan berkunjung
mereka, sedangkan surfer eropa akan memanfaatkan liburan musim panas sebagai
momen untuk bermesraan dengan ombak yaitu sekitar bulan Juni, Juli, dan
Agustus.