Menelusuri Mataram, Jantung Pulau Lombok

KOMPAS.com - Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Berbagai keindahan tersaji dari provinsi ini, salah satunya keindahan yang ditawarkan Pulau Lombok. 

Kota Mataram yang menjadi ibu kota Provinsi NTB dan berada di Pulau Lombok juga tak kalah menyimpan destinasi wisata yang sayang bila dilewatkan. Berikut beberapa destinasi yang bisa Anda kunjungi saat melancong ke Jantung Hati Pulau Lombok ini.



Icon Kota Mataram (c) bpmp2t.mataramkota.go.id
Pura Meru
Pura yang dibangun pada 1720 ini merupakan salah satu pura Hindu Bali tertua di Pulau Lombok. Letaknya yang berada di Kecamatan Cakranegara ini membuat Pura Meru mudah dijangkau para pengunjung.
Terdapat tetabuhan kayu pada halaman pura yang berfungsi untuk memanggil atau mengundang masyarakat untuk melaksanakan kegiatan, seperti upacara agama atau festival kebudayaan. 

Pura Meru memiliki tiga bagian, pada halaman barat terdapat rumah “kulkul” atau kentongan, pada halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar berundak yang berfungsi untuk menyusun sesaji untuk upacara dan sembahyangan. 

Sedangkan pada sebelah timur terdapat tiga buah menara dengan susunan atap yang khas dan unik, yakni sebelas susun pada menara tengah dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan. Pura ini juga dijadikan simbol alam semesta dan penghormatan kepada tiga dewa utama umat Hindu, yakni Brahma, Wishnu, dan Siwa. 


Taman Mayura

Terletak di seberang Pura Meru, Taman Mayura memiliki kolam yang mengelilingi sebuah bangunan di tengahnya. Bangunan tersebut dinamakan Bale Kembang yang berfungsi untuk mengadili suatu perkara pada masa penjajahan Belanda. 

Dulunya, taman ini disebut dengan Taman Kelepug. Nama Kelepug diambil dari suara jatuhnya air di telaga taman tersebut. Sedangkan Mayura sendiri berarti Burung Merak, sebab dulunya banyak berkeliaran burung merak di sekitar kolam. 


Museum Negeri Provinsi NTB

Bagi yang penasaran mengetahui sejarah Provinsi NTB, datanglah ke Museum Negeri Provinsi NTB yang terletak di Jalan Panji Tilar Negara. Sejak diresmikan pada 23 Januari 1982, museum ini telah memiliki koleksi sebanyak 7.006 buah. 

Koleksi-koleksi tersebut ditata berdasarkan unsur-unsur kebudayaan seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan sistem kesenian dari empat kelompok etnik, yakni Sasak dan Bali di Pulau Lombok, dan etnik Samawa dan Mbojo di Pulau Sumbawa. 


Makam Loang Baloq

Kota Mataram juga bisa dijadikan lokasi untuk wisata ziarah. Sebuah makam yang terletak di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Ampenan dikeramatkan oleh masyarakat setempat. 

Sebab, makam tersebut merupakan makam Abdurrajak atau Sayid Tohri yang merupakan salah satu tokoh penyebar ajaran Islam di Lombok. Tak sedikit masyarakat yang datang untuk berziarah pada momen keagamaan seperti Idul Fitri, Maulid Nabi, dan pelaksana upacara ritual lainnya. 


Makam PPH Van Ham

Kota Mataram juga memiliki peninggalan-peninggalan khas kolonial, mulai dari bangunan tua di kawasan Ampenan hingga makam seorang mayor jenderal Belanda. Adalah Mayor Jenderal Van Ham, seorang wakil komandan ekspedisi Belanda yang dipimpin Jenderal JA Vetter. 

Dalam ekspedisi tersebut, terjadi sebuah pertempuran hebat akibat penolakan Raja Mataram. Mayor Jenderal Van Ham pun gugur dan dimakamkan di dekat pemakaman umat Hindu di Karang Jangkong, sekitar 1 kilometer dari Kota Mataram. 


Pantai Ampenan

Puas berkeliling di Kota Mataram, bersantai sejenak Pantai Ampenan bisa dijadikan pilihan. Selain menghirup udara segar, pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari hari terbenam dengan Gunung Agung sebagai latar belakangnya. Sungguh cantik! 

Selain itu, dengan bibir pantai yang relatif landai dan deburan ombak yang tenang membuat pantai ini ramah untuk dijadikan tempat bermain. Sembari menikmati sore, secangkir kopi dan jagung bakar siap menemani pengunjung yang dijajakan oleh para pedagang. 

Oleh-oleh Kota Mataram
Tak lengkap rasanya jika pulang berkunjung tanpa membawa buah tangan. Beragam jenis buah tangan pun bisa Anda temui di Kota Mataram. Ingin mencari oleh-oleh berupa kerajinan khas Pulau Lombok yang terbuat dari kayu, tulang, atau benda-benda antik lainnya, Anda bisa mengunjungi Sindu Saksari yang berada di Kelurahan Cakra Utara, Kesamatan Cakranegara. 

Tak puas, Anda juga bisa mengunjungi Rungkang di Kecamatan Sayang-sayang, sekitar 4,5 km dari Mataram. Bagi yang ingin mencari emas dan perak, pusat kerajinan Kamasan yang terletak di Kelurahan Monjok, Kecamatan Mataram ini cocok untuk dikunjungi. Terdapat gelang, kalung, cincin, dan produk lainnya yangg terbuat dari emas dan perak murni. 

Tak berhenti sampai di situ, untuk yang ingin berburu kecantikan mutiara khas Lombok, datanglah ke Sekarbela di Kelurahan Pule Mataram, Kecamatan Ampenan atau gallery-gallery pearl shop yang sudah direkomendasikan pemerintah, seperti Lia Pearl, GEM Pearl, Lombok Pearl, atau Bunga Pearl. Beragam jenis produk ditawarkan di situ, mulai dari mutiara air laut, air tawar, hingga perhiasan-perhiasan seperti gelang, kalung, bros, giwang, dan juga cincin. 

Sumber: Kompas Travel

Related Post

Cari Artikel